Pengertian Partisipasi Masyarakat
Secara lebih
rinci, partisipasi dalam pembangunan berarti mengambil bagian atau peran dalam
pembangunan, baik dalam bentuk pernyataan mengikuti kegiatan, memberi masukan
berupa pemikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dana atau materi serta ikut
memanfaatkan dan menikmati hasilnya (Sahidu : 1998).
Selama ini,
penyelenggaraan partisipasi masyarakat di Indonesia dalam kenyataannya masih
terbatas pada keikutsertaan anggota masyarakat dalam implementasi atau
penerapan program-program pembangunan saja. Kegiatan partisipasi masyarakat
masih lebih dipahami sebagai mobilisasi untuk kepentingan pemerintah atau
Negara.
Dalam
implementasi partisipasi masyarakat, seharusnya anggota masyarakat merasa bahwa
tidak hanya menjadi objek kebijakan dari pemerintah, tetapi harus dapat
mewakili masyarakat itu sendiri sesuai dengan kepentingan mereka. Perwujudan
partisipasi masyarakat dapat dilakukan, baik secara individu atau kelompok,
bersifat spontan atau terorganisasi, secara berkelanjutan atau sesaat, serta
dengan cara-cara tertentu yang dapat dilakukan.
Partisipasi
akan terwujud apabila terpenuhi oleh 3 faktor pendukungnya yaitu adanya kemauan
, kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi ]
Kemauan dan
kemampuan berpartisipasi berasal dari yang bersangkutan (warga atau kelompok
masyarakat), sedangkan kesempatan berpartisipasi datang dari pihak luar yang
memberikan peluang. Apabila ada kemauan tetapi tidak ada kemampuan dari warga
atu kelompok masyarakat, meskipun pemerintah juga telah memberikan peluang,
maka partisipasipun juga tidak akan terjadi. Demikian juga, jika ada kemauan
dan kemampuan tetapi tidak adanya ruang atau kesempatan yang diberikan oleh
pemerintah untuk wrga atau kelompok masyarakat, maka partisipasipun juga tidak
akan terjadi.
Demikian
halnya dengan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan Indonesia,
perlu ditumbuhkan adanya kemauan dan kemampuan warga atau kelompok masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan . Sebaliknya pihak
pemerintah atau Negara juga memberikan ruang atau kesempatan kepada warga atau
kelompok masyarakat untuk berpartispasi seluas mungkin sehingga kita bisa mencetuskan
sebuah ide yang kreatif dan imajinatif dalam pengembangan pendidikan, seperti
pepatah orang jawa ‘’ Rawe-rawe rantas , malang-malang putung’’ atau dalam
Bahasa indonesianya ‘’Bercerai kita runtuh, Bersatu kita teguh’’.
Agar
kemampuan untuk berpartisipasi masyarakat dimiliki oleh masyarakat, maka perlu
peningkatan Sumber Daya Manusia dengan cara memperbaharui 3 jenis pendidikan
masyarakat baik formal , nonformal maupun informal. Akses yang luas terhadap 3
jenis pendidikan tewrsebut akan mempercepat laju tingginya tingkat pendidikan
dan pada gilirannya akan membuat masyarakat mampu untuk ikut serta dalam
pengembanga.
Pengembangan Pendidikan di Indonesia
Secara
singkat pendidikan merupakan produk dari masyarakat. Pendidikan tidak lain
merupakan proses tranmisi pengetahuan , sikap, kepercayaan, ketrampilan dan
aspek perilaku-perilaku lainnya dari generasi kegenerasi. Dengan pengertian
tersebut, sebenarnya upaya diatas sudah dilakukan sepenuhnya oleh
kekuatan-kekuatan masyarakat. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari adalah
hasil dari hubungan kita dengan orang lain, baik dirumah, sekolah, tempat
bermain, pekerjaan dan lainnya. Dengan kata lain dimanapun kita berada kita
pasti akan belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan.
Bagi suatu
masyarakat, hakikat pendidikan diharapkan mampu berfungsi menunjang
kelangsungan kemajuan hidupnya, agar masyarakat itu dapat melanjutkan
eksistensinya, maka diadakan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan
pembinaan karakter lainnya bagi generasi muda. Tiap masyarakat selalu berupaya
meneruskan kebudayaannya dengan proses adaptasi tertentu sesuai coraknya
masing-masing periode zamannya kepada generasi muda melalui pendidikan atau
secara khusu melalui interaksi social. Dengan demikian fungsi pendidikan tidak
lain adalah sebagai proses sosialisai.
Dalam
pengertian sosialisasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktifitas pendidikan
sebenarnya sudah dimulai sejak ia dilahirkan kedunia yaitu keluarga. Didalam
keluargalah anak pertama menerima pendidikan dan pendidikan yang diperoleh
dalam keluarga ini merupakan pendidikan utama atau terpenting terhadap
perkembangan pribadi anak. Pada didalam kehidupan keluarga memberi corak pola
kepribadian anak yang hidup di dalam keluarga. Alam keluarga adalah pusat
pendidikan yang pertama sejak timbulnya adaptasi kemanusiaan hingga sekarang,
hidup keluarga itu selalu mempengaruhi bertumbuhnya budi pekerti dari tiap-tiap
manusia (Dewantara dalam Suwarno, 1972 : 72).
Akan tetapi
tidak dapat dipungkiri pula ternyata masyarakat dunia secara global telah ikut
mempengaruhi iklim pendidikan. Pengaruh modernisasi di berbagai sektor
kehidupan telah melahirkan karakter pendidikan yang hampir sama di seluruh
dunia, memiliki mempunyai ciri khas tertentu di setiap Negara. Dalam masyarakat
yang sudah maju, proses pendidikan sebagian dilaksanakan dalam lembaga
pendidikan yang disebut sekolah dan pendidikan dalam lembaga tersebut merupakan
suatu kegiatan yang lebih teratur dan terdeferensiasi.
Perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan
peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan akan mulai tergeser. Sekolah tidak
lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran karena aktivitas belajar tidak
lagi terbatasi oleh ruang dan waktu. Peran guru tidak akan menjadi satu-satunya
sumber belajar karena banyak sumber belajar dan informasi yang mampu
memfasilitasi orang untuk belajar.
Oleh karena itu aktualisasi partisipasi masyarakat dalam pengembangan
pendidikan sangat diperlukan. sumber :
Hery Noer
Aly dan Munzier Suparta, 2003. Pendidikan Islam Kini Dan Mendatang.
Jakarta: CV. Triasco.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989:
Balai Pustaka.
Prawirosentono,
Suryadi, 2002. Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Suwarno,
1992 . Pengantar Umum Pendidikan. Surabaya.: IKIP.
Undang-Undang Sisdiknas Republik Indonesia. 2003. No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV Triasco.
0 komentar:
Post a Comment